Hallo teman-teman
perkenalkan saya Aulia Shella Inggita dari mahasiswa jurusan Okupasi Terapi
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surakarta semester 2, disini saya akan
menjelaskan tentang sejarah Okupasi Terapi di Indonesia jurusan Okupasi Terapi.
Mungkin untuk kalian semua masih asing mendengar jurusan Okupasi Terapi ini
karena jurusan ini sangat langka. Sebelum kita mengetahui sejarah Okepasi
Terapi di Indonesia kita perlu mengetahui apa sih Okupasi Terapi itu ? Okupasi
Terapi berasal dari
To occupy (v) =
mengerjakan
sesuatu/tidak diam saja.
Occupation
(n)== alam keadaan mengerjakan sesuatu.
Therapy
(n) = memberikan terapi pada penyakit atau gangguan .
jadi Okupasi Terapi adalahterapi yang
bertujuan untuk Mengembangkan
keterampilan yang diperlukan untuk mengerjakan aktivitas sehar-hari.
Okupasi
Terapi di Indonesia
u
Sebelum era 80 à ot
masih sebagai tenaga asisten; hanya dari kursus
u
Era 80an à 2
tenaga okupasi terapis (sarjana ot lulusan luar negeri)
u
Hari Siahaan (pelayanan
jiwa)
u
Djoko Susatyo (pelayanan
fisik)
u
Era 90an
u
Tri Budi Santoso
u
Bambang Kuncoro
u
Khomarun
u
Dedi Suhandi
u
Tris Tanuharjo
u
Tahun 1994 dibentuk Ikatan
Okupasi Terapis Indonesia (IOTI) dengan founders:
u
Hari Siahaan (Ketua IOTI
pertama)
u
Djoko Susatyo
u
Tri Budi Santoso
u
Bambang Kuncoro
u
Khomarun
u
Dedi Suhandi
u
Tris Tanuharjo
u
Endah
u
Martina Tobing
u
Tahun 1994 Akademi Okupasi
Terapi Surakarta (AOTS) dibuka di Solo
u
Tahun 1997 AOTS
meluluskan 40 orang angkatan I
u
Tahun 1998 dibuka D3
Okupasi Terapi di Fakultas Kedokteran (Sekarang menjadi Program Vokasi)
Universitas Indonesia
u
2012 dibuka program sarjana
terapi alih jenjang di Jurusan Okupasi Terapi.
Kesimpulan
- Okupasi
(occupations) dapat berhubungan dengan mental dan atau fisik
- Tujuan OT adalah
meningkatkan atau membantu orang sembuh dari sakit atau disorder
- Termasuk dalam
konsep OT adalah mind and attention
- activities that people do as individuals, in families and with communities
- OT menggunakan occupation yang terpilih
- OT memiliki rasional keilmuan (scientific rationale)
- . Occupations dapat digunakan untuk mempertahankan dan mempromosikan kesehatan, tidak hanya memperbaiki patologi
- OT memperhatikan keterampilan mengerjakan occupation
- Occupations dapat dianalisa dan dipilih sesuai kriteria tertentu
- Okupasi terapi tidak
berarti membuat pasien/klien jadi sibuk
- Okupasi terapi bukan sebagai vocasional
training (latihan kerja)
- Okupasi tidak sebagai makelar/penyalur
kerja
- Program OT harus direncanakan tidak
program spontan
- OT memberikan
fasilitasi/mendorong/memotivasi klien mengerjakan occupation, bukan
menentukan/mengontrol klien dalam memilih aktifitas